Minggu, 25 Mei 2008

PRECIOUS PEARLS

Around the 1200s, Marco Polo traveled from Venice to the East. When he was near the coast of India, he saw divers plunging into the water with special equipment. After a few moments, the divers got back onto the boat with large oysters in their hands. And when the oysters were opened, there were pearls inside!


Sekitar tahun 1200-an, Marco Polo menjelajah dari Venesia ke daerah Timur. Ketika ia sampai di dekat pantai India, ia melihat para penyelam mutiara diceburkan ke laut dengan perlengkapan khusus. Beberapa saat kemudian, para penyelam itu kembali kekapal dengan kerang-kerang besar di tangannya. Dan ketika kerang-kerang itu dibuka, ada mutiara di dalamnya!

Unlike gold, diamonds, or silver, pearls are the only precious stones that are produced by living organism called mollusks. Because their bodies are very soft, they have hard shells to protect it. Other animals that have soft bodies and hard shells are snails, oysters, and kelomang. They are all mollusks. But only the pearl oyster can produce pearls!


Tidak seperti emas, berlian atau perak, mutiara adalah satu-satunya batu berharga yang diproduksi oleh mahluk hidup yang bernama moluska. Karena tubuh mereka sangat lunak, moluska memiliki cangkang keras untuk melindunginya. Hewan lain yang memiliki tubuh lunak dan cangkang keras adalah keong, kerang dan kelomang. Mereka semua termasuk moluska. Tapi hanya kerang mutiara yang dapat menghasilkan mutiara.

Pearls are made inside the oyster’s shell. When the animal feels a foreign object inside its shell, it will coat the object with layers of aragonite and conchiolin. It is a defense mechanism to protect the oyster from the pain it feels. The foreign objects are usually leftover foods or parasites that enter the oyster’s shells when feeding or breathing.


Mutiara dibentuk didalam cangkang kerang. Saat hewan itu merasakan bahwa ada benda asing yang terperangkap di dalam cangkangnya, ia akan melapisi benda itu dengan lapisan-lapisan aragonite dan conchiolin. Ini adalah mekanisme pertahanan diri untuk melindungi kerang dari sakit yang ia rasakan. Benda asing yang masuk itu bisasanya sisa-sisa makanan atau parasit yang masuk saat kerang sedang bernafas atau makan.

But do you know that it takes a long time to make one pearl? The oyster has to be a mature oyster of three years old. Then the oyster has to grow the layers one by one until it forms a beautiful pearl.


Tapi, tahukah kamu bahwa dibutuhkan waktu yang lama untuk membentuk satu butir mutiara? Kerangnya harus sudah dewasa, kira-kira berumur tiga tahun. Kemudian kerang itu harus menumbuhkan lapisan mutiara satu per satu hingga menjadi sebutir mutiara yang indah.


Nowadays, people make cultured pearls. It’s almost like farming. A foreign object is inserted into a mature pearl oyster, and the oyster will make pearl. Indonesia is famous for its pearl farms. So, if you have the chance to go to Maluku, don’t forget to visit the pearl farm in Seram Island.


Saat ini, orang juga membudidayakan mutiara. Prosesnya hampir sama seperti bertani. Sebuah benda asing dimasukan ke dalam kerang dan kerang mutiara tersebut akan membentuk mutiaranya. Indonesia terkenal akan budi daya mutiara. Kalau kamu berkesempatan pergi ke Maluku, jangan lupa mengunjungi tempat budidaya mutiara di Pulau Seram.

Sumber ; C’nS Junior